Senin, 07 Maret 2022

Puisi

                                    

 



 “Sudah tua ibu pertiwi”

Puisi_ Valentinus Mario

Sajak pahlawan dalam senja sudah rimpuh, dan seolah  mimpi membara. Meratap seperti pertiwi, hingga mereka yang dulu terus berjuang. Di Pelataran sepi, sunyi mencabar cerita kemarin sudah hilang bersama darah dan nyawah.  

Hingga di ujung bambu tajam anak negri kembali menelah musuh.  Ibu pertiwi kembali tersenyum, senja kemarin sudah lama pamit.

Sajak pahlawan untuk anak negri yang tersenyum untuk Indonesia raya. Berlumuran darah demi bumi pertiwi, dan anak negri terus tersenyum. Teriakan harsa untuk tanah tumpa darah dan hari kemarin adalah cerita. Dimana segerombolan anak negri lagi-lagi bercucuran darah hingga nyawa kembali terbayar.

Dengan teriakan anak negeri akan kemerdekaan. Senja kemarin sudah digusur pergi pada rahim pertiwi dan menatap aksa hingga ke hulu.  Securut kemerdekaan pada wajah mereka, kini putus di kaki lembah akan cerita bersejarah 

Dan masih berani untuk anak negri kembali berteriak akan kemerdekaan tanah bangsa. Hingga teriakan harsa berujung pada rahim pertiwi.

 

                                               

 

                      

 

 

                      

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku Bukan dari Rahimnya

  "  Aku Bukan dari Rahimnya"  Valentinus Mario  Di dalam kegelapan malam yang sunyi, Aku berdiri dengan hati yang hampa, Bukan da...