Mimpi
Oleh. Mario Valentinus Tanik.
Mimpi kembali terpampang dalam angan. Angan yang selalu mimpi bersama sejuta harapan dan yang menggerogoti jiwa hingga berjalan bersama untuk menerobos sumsum dan melukai daging hingga dosa. Daging yang enggan membengkak meninggalkan bekas hangat pada mimpi yang kelam tentang “dia” di malam itu. Semuanya tentang mimpi. Mimpi yang belum sadar dari birahi dosa dan terus berkobar pada tubuh yang lemah hingga teriaknya akan dosa. Hening di hulu kembali terpecah oleh teriak pada mimpi. Sejuta kata tentang mimpi terus terhimpit oleh orang yang lemah dan mencoba sadar dari mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar